Dalam rangka memperingati Hari Ibu Nasional, Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso melaksanakan kegiatan upacara di halaman madrasah yang diikuti oleh seluruh Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta siswa-siswi. Sebagai Pembina Upacara kali ini Ustadzah Siti Nurul Hidayati, S.Ag. serta petugas upacara siswi kelas XI Agama. Kamis (22/12/22)
Melalui peringatan Hari Ibu yang ke 94 dengan tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”, Ustadzah Nurul berharap agar dapat memberikan tauladan serta menjadikan siswa-siswi taat dan patuh pada kedua orangtua terutama ibu. Karena perempuan adalah tiang negara, jika perempuan berdaya maka negara akan maju, ujarnya mengawali amanat upacara yang di sampaikan dihadapan peserta didik.
“Untuk menciptakan perempuan yang berdaya maka persiapannya mulai dari sekarang, karena ibu yang hebat bisa menciptakan anak yang hebat. Sebaliknya ibu yang tidak hebat tidak akan bisa menjadikan anak yang hebat”. Ujarnya.
Beliaupun memberikan contoh kisah istri Nabi Luth Alaihissalam dan Nabi Nuh Alaihissalam yang durhaka hingga anaknya juga ikut durhaka. Anak-anak mereka tidak mengikuti ayahnya yang seorang Nabi, kisah ini merupakan pedoman bagi kita umat akhir zaman. Dimana peran seorang ibu sangat penting dalam membentuk anak yang sholih maupun sholihah. Ibu adalah madrasah bagi anak -anaknya.
“Karena kita muslim, maka kita mengacu pada ajaran Islam, jadi ibu hebat adalah ibu yang hebat dalam mempertahankan serta mengamalkan aqidah-aqidah islam”. Tegasnya.
Menurutnya, seorang ibu yang ingin menciptakan anak yang hebat maka dia harus pandai dan paham dalam ilmu agama. Tidak salah jika siswa siswi memilih sekolah di Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso.
“Mulai dari sekarang bertepatan dengan Hari Ibu, kalian harus memperbaiki diri”. Ujarnya mengajak siswa-siswi agar menanamkan ajaran ajaran Islam yang diantaranya adalah menghormati Ibu.
Dipenutup amanat nya, ustadzah Nurul mengutip Surat An-nur ayat 26
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ ۖ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ
“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik (pula)”
“Dari ayat ini tentunya kita menginginkan jodoh yang baik untuk diri kita. Untuk mendapatkan jodoh yang baik itu kita harus berikhtiyar menjadi baik juga. Karena Lelaki yang mempunyai akhlak yang baik tentunya menginginkan seorang ibu yang baik untuk mendidik anak-anaknya kelak, ia pasti akan mencari istri yang mempunyai akhlak yang baik pula.” Pungkasnya mengakhiri amanat upacara Hari Ibu.